Jika anak hidup dengan kritikan,ia akan belajar untuk mengutuk.
Jika anak hidup dengan kekerasan, ia akan belajar untuk melawan.
Jika anak hidup dengan ejekan, ia akan belajar untuk menjadi pemalu.
Jika anak hidup dengan dipermalukan, ia akan belajar merasa bersalah.
Jika anak hidup dengan toleransi, ia akan belajar bersabar.
Jika anak hidup dengan dorongan, ia akan belajar percaya diri.
Jika anak hidup dengan pujian, ia akan belajar untuk menghargai.
Jika anak hidup dengan tindakan yang jujur, ia akan belajar tentang keadilan.
Jika anak hidup dengan rasa aman, ia akan belajar untuk mempercayai.
Jika anak hidup dengan persetujuan, ia akan belajar untuk menghargai
dirinya.
Jika anak hidup dengan penerimaan dan persahabatan, ia akan belajar untuk
menemukan cinta di muka bumi ini.
Memang tidak semua anak beruntung dibesarkan di keluarga yang harmonis dan
positif.
Tapi toh setiap orang memiliki kemampuan untuk belajar. Seandainya kita
dibesarkan di lingkungan yang penuh kritik, kemudian membentuk karakter kita
menjadi mudah tidak percaya diri, itu semua bukan berarti harga mati.
Ketika menyadari ada kekurangan, kita bisa melakukan pemograman ulang Meski – tentu saja
– sangat tidak mudah.
Dan yang penting, berkomitmen untuk tidak mengulang pola – jika menurut kita
kurang pas – yang diberikan orangtua ke anak-anak kita.
Kata
Maslow,orang yang beraktualisasi diri adalah orang-orang biasa yang tumbuh
tanpa halangan.